Marga T – Tessa
Marga T – Tesa

Asrama mahasiswa itu sangat luas, ter-diri lebih dari tiga puluh blok. Masing-masing blok bertingkat lima dan setiap tingkat memiliki tiga puluh delapan kamar. Tidak mengherankan bila banyak di antara penghuni yang tidak saling ken a I, apalagi orang-orang Ba-rat memang tidak beg itu usil terhadap urusan orang lain.
Tesa sudah hampir setahun di Perth, namun kenalannya boleh dibilang cuma terbatas pada kawan-kawan setingkat yang kerap dijumpainya di da pur. Atina dan Sabita merupakan mitra eratnya, sama-sama dari Jakarta. Pika, toman Sabita, Juga menempati tingkat yang sama, tapi ia sudah hampir tiga tahun di situ, Makara sudah lebih biasa dengan kehidupan asingnya.
Tesa kerap kali merasa rindu pada rumah, terlebih jika ia teringat apa yang menyebab-kan ia pergi merantau sejauh itu. Memang/ terhadap orangtuanya ia berdalih tidak lulus Sipenmaru, ya sobaiknya berguru saja ke luar
negeri, toh biayanya tak bed a banyak dengan sekolah tinggi tinggi swasta.