Mahkota Cinta Habiburrahman El Shirazy
Download Ebook Mahkota Cinta Habiburrahman El Shirazy
Sinopsis Mahkota Cinta
Perjalanan panjang seorang Ahmad Zul dalam mencari jati diri, kehidupan, dan cinta. Seorang zul ia memulai perjalanan dari semarang sebagai tempat lahirnya menuju kejakarta, dari Jakarta menuju batam, dari batam menuju Malaysia, dan kembali lagi ke Yogyakarta.
Dalam perjalanan ke Malaysia zul bertemu dengan siti martni, mereka ngobrol selama perjalanan, siti martini menceritakan pada zul perjalanan pahitnya dikala ia tahu bahwa suaminya itu ialah orang yang sangat berengsek dan menipu beliau. Selama perjalanan zul; merasa mendapatkan petunjuk soalnya ia ga tahu harus ngelakuin apa. Dia belum pernah ke Malaysia makannya ia ga tahu tempat disana.
Sesampainya di Malaysia, zul bingung harus kemana ia tidak punya tujuan yang pasti, ia coba nelepon pa rusli orang yang disanrankan pak Hasan yang harus ditemui zul, tapi ga diangkat-angkat. Akhirnya siti martini mengajak zul ke rumahnya untuk menginap semalam ataudua malam sebelum ia ketemu sama pa rusli dan zul pun menyetujuinya.
Setelah akhir makan Zul menetapkan pergi jalan-jalan keluar ke sentra kota, lantaran ialah ia merasa tidak akan kua imannya bila terus bersama linda di rumah itu. Zul eksklusif keluar dari rumah itu dan meninggalkan Linda sendiri. Dari Subang Jaya zul menggunakan bus Rapid KL menuju terminal KL Sentral, di sana zul merasa bingung lalu ia berinuisiatif menghubungi Pak Rusli dan balasannya ia sanggup menghubungi pa Rusli, zul mengutarakan maksud dan tujuan ia dating ke Malaysia dan menghubungi pak Ruslipun sebab ialah pemberitahuan pak Hasan waktu zul berada di Batam. Dari Rapid KL jul menuju KTM dan turun di Mad Valley untuk bertemu dengan Pak Rusli.
Setelah hingga di Mad Valley Zul bertemu dengan pak Rusli dan mereka berbincang-bincang mengenai maksud dan tujuan Zul, disana zul di beri pengarahan dan isyarat oleh pak Rusli untuk bias melanjutkan sekolah S2 di Universitas Malaya. Zul merasa senang sekali dan sangat bersemangat untuk menempuh hidup barunya, mereka mengelilingi Universitas Malaya untuk melihat-lihat dan mereka shalat ashar dulu di mesjid Akademi Pengajian Islam sehabis itu pak rusli mengantarkan Zul bertemu dengan sahabat-temannya yang dari Indonesia.
Setelah beberapa usang mereka turun dari mobil, pak rusli dan zul pribadi menuju sebuah apartemen daerah mahasiswa dari Indonesia yang akan dikenalkan pak rusli kepada Zul, sesampainya di apartemen itu zul disambut dengan ramah oleh penghuni rumah yaitu Sugeng, Yahya, Arif, Rizal, dan pak Muslim. Semua sobat-sahabat barunya menceritakan latar belakang mereka yang dengan penuh susah payah berjuang hanya untuk meneruskan pendidikan mereka. Setelah beberapa usang penghuni flat itu kumpul semua, mereka mengatakan semangat yang besar kepada zul untuk terus melanjutkan kuliahnya bahkan Yahya mengatakan zul untuk tinggal disana dan sekamar bareng sama Yahya, tak ada keraguan bagi zul untuk menolak anjuran tersebut dan karenanya zul tetapkan untuk tinggal di flat tersebut bersama yahya dan teman-sahabat yang lainnya.
Dengan perasaan lega sebab ialah Zul sudah diterima oleh sahabat-sobat barunya pak Rusli tetapkan uytuk pulang dan pak Ruslilangsung pamitan kepada semuanyya. Malamnya zul merasa punya semangat dan saran serta dorongan dari sahabat-temanya untuk bias menentukan langkah selanjutnya. Semua yang ada di rumah itu ingin menyampaikan bantuan semampunya.
Sugeng menyampaikan diri untuk membantunya mengurus registrasi di UM. Karena Zul masuk ke Malaysia tanpa single entry maka urusan imigrasi niscaya akan sedikit ada problem. Rizal yang sudah punya pengalaman dalam duduk dilema ini bersedia mendampingi Zul bila nanti harus berurusan dengan duduk perkara visa. Yahya dan Arif akan membantu mencarikan Informasi kerja. Dan Pak Muslim, yang paling renta di rumah itu, menyampaikan sepeda motornya kalau akan dipakai Zul selama Pak Muslim melaksanakan penelitian di Sabah pak muslim menyarankan supaya zul dafar saja terlebih dahulu.
Sesudah itu zul menyetujui saran dari sahabat-teman barunya, dan zul menetapkan untuk kuliah di UM mengambil jurusan psikologi pendidikan, fakultas pendidikan. Keesokan zul mengurus berkas-berkas lamarannya ke UM di damping sugeng selama dua hari zul bolak balik kesana kesini menguruskan berkas dan berkasnya telah beres. Zul tinggal menunggu panggilan dari Universitas Malaya.
Selama menunggu panggilan dari UM Zul memutuskan untuk mencari kerja supaya bias mendapatkan uang ntuk pembayaran biaya kuliah kalau ia bias diterima di UM. Setelah itu rizal mengajak zul untuk bekerja dengan semangat zul mendapatkan ajakan rijal bekerja, mulai dikala itu zul bekerja dengan penuh semangat bagaikan tanpa lelah terus bekerja setiap hari hingga malam, sobat-temannya sangat bahagia melihat semangat zul untuk bekerja demi mendapatkan uang untuk kuliah.
Suatu hari ia ingat bahwa barang-barang yang dibawanya dari Indonesia masih tertinggal di rumah Mari dan zul hanya bisa mengirim SMS kepada Mari.