Download Novel Ebook Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan - Pidi Baiq
Drunken Marmut – Pidi Baiq
“Pokoknya besok harus dibuang”.
“Iya”.
“Tidak ada alasan!”.
“Marmut kan gak tahu jika itu taman” kata aku membela diri.
“Pemiliknya kan tahu” kata ia.
“Allah memang maha tahu”. Saya langsung suka pada momen dialog yang membahas ketuhanan ibarat ini.
“Allah apa?” dia tanya.
“Sang Maha Pemilik?”.
“Apa? Bukan Allah!” katanya. “Yang beli marmutnya”.
“Oh”.
“Yang beli marmutnya kan tahu”.
”Seseorang yang sederhana, baik, dan pengertian. Tapi adakala orangnya rada gila tapi unik. Kalau mau ngasih sesuatu suka lupa. Ngasih poster atau kaset hingga kini juga belim juga ngasih.” – Heru Khaerudin, Office Boy – P Project
”Si Bang Pidi orangnya per (fair/Red.). Gak simpel tersinggung, bisa mengambil hati orang, gampang banyak kalir (karir?Red.). Sama orang kecil disamakan. Saya salut dengan kepribadiannya.(Subhanallah/Red.).” –Ibu Marna, Pemilik Kios Rokok
“Bos Pidi seniman. Kalo ngomong ngaco alasannya ialah seniman. Gak ngerti!” –Dayat, Bodyguard Penulis.
“Paling sukanya asin cumi sama sambal. Kalau sedang di rumah suka nyuruh bawah umur shalat. Waktu masih pacaran ke rumah bawanya bala-bala sama kerupuk, deh.” –Amih Nina, Ibu Mertua
”Kenapa jadi pada ngomentarin penulisnya, bukan bukunya.” –Rosi, Istri Penulis
BACA JUGA