Download Novel Dan Film Gratis Negri 5 Menara

Huy Guys, gimana kabar kalian nih? baik - baik aja kan. Kali ini ane mau posting novelnya mas Akhmad Fuadi yang berjudul negri 5 menara. Novel ini merupakan novel best seller loh. Novel karya mas Fuadi ini sangat cocok buat kalian para anak remaja. Agar dibutuhkan kalian sanggup mengejar semua impian tidak peduli seberapa tingginya. Karena Manjada Wajada Siapa yang sungguh - sungguh niscaya dapat. Ya di zaman ibarat ini para remaja sudah terlalu larut dalam hal - hal yang kurang bermanfaat, dan jujur ane miris liat pasa TikTokers yang sudah pada ya.. tau sendiri lah kalian. Boleh aja kreasi tapi ya kalau kreasi tuh jangan cuma setengah - setengah dan dalemin apa yang kalian sukai asal itu positif biar suatu ketika berbuah manis guys.

Semoga agan - agan dan sis tidak masuk dalam orang yang rugi :) . Maka dari itu ane posting novel ini lantaran siapa tau sanggup memotivasi kalian guys. Beralih dari kids jaman now, novel ini mempunyai latar belakang pondok pesantren dengan tujuan mengubah image masyarakat wacana pondok pesantren yang hanya mencar ilmu ilmu agama saja, lantaran di sini ponpes juga mengajarkan ilmu umum ibarat bahasa, kesenian, budaya, danlainya. Namun, ada beberapa kekurangan yang terdapa di novel ini yaitu titik puncak atau simpulan dongeng yang kurang begitu jelas. Hal ini lantaran di simpulan dongeng tidak dijelaskan kehidupan sesudah usaha tokoh. Mungkin sih to be continue ya guys :v . Tapi tetap saja ini sangat recomended buat kalian yang sedang malas, putus asa, atau bahkan putus cinta :v
Langsung saja DOWNLOAD, SHARE, AND SUBSCRIBE, jangan lupa juga dibaca guys.

Deskripsi

Judul : Negri 5 Menara
Pengarang : Akhmad Fuadi
Penerbit : Gramedia
Genre : Edukasi, Religi, Roman
Penerbitan : Jakarta, Juli 2009
Halaman : 416hlm
ISBN : 978-979-22-4861-6

Sinopsis

Novel dimulai dari lima sahabat yang sedang mondok di sebuah pesantren, kemudian bertemu kembali menciptakan mereka sudah beranjak dewasa. Uniknya, setelah bertemu, ternyata apa yang mereka bayangkan dikala menunggu adzan Maghrib di bawah menara masjid benar-benar terjadi. Itulah cuplikan utama dongeng novel negeri 5 menara karya Ahmad Fuadi ini. Tokoh utama Ahmad Fuadi yang dipakai sebagai Alif dalam novel tersebut meceritakan, ia tidak menyangka dan tidak sanggup mengemban amanah ibarat yang sekarang ini.

Pemuda manis Desa Buyur, Maninjum Sumatra Barat itu yakni pemuda desa yang diperlukan sanggup menjadi guru agama sama yang diminta oleh kedua orangtuanya. Keinginan kedua orang anyir tanah tentu saja tidak salah, sebagai 'emak' (ibu) kala itu, ingin menjadi seorang yang berjulukan, di kampung mirip guru agama. “Memiliki anak yang sholeh dan berbakti kepada Anda adalah sebuah warisan yang tak ternilai, lantaran sanggup mendoakan kedua orangtuanya dikala sudah tiada”, Ujar Alif mengenang kenyamanan Emak di kampung pada waktu itu.

Namun, ternyata ALif mempunyai keinginan lain, ia tidak ingin seumur hidup terus tinggal di kampung. ia memiliki harapan dan keinginan untuk merantau keluar kota. Ia ingin melihat keindahan dunia luar dan ingin suksess mirip sejumlah tokoh-tokoh yang ia lepaskan dari membaca buku dan mendengarkan dongeng teman di kampung. Namun, keinginan Alifutup gampang untuk dicapai. Kedua tamu yang bergeming termasuk Alif tetap tinggal dan bersekolah di kampung untuk menjadi guru agama. Akan tetapi, berkat saran dari mak Etek yaitu paman alif yang sedang kuliah di Kairo, Akhirnya Alif kecil sanggup merantau ke pondok Madani, Gontor, Jawa timur. dan, disinilah kisahnya dimulai.

Hari aktif di pondok Madani Alif terkesiam dengan kata ajaib “man jadda wajada ', Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti bisalah besar”. Di pondok barunya ia terheran-heran mendengar komentator sepakbola menggunakan bahasa Arab, ada santri mengigau dalam bahasa inggris, merinding mendengar orang orang melagukan syair Abu Nawas dan melihat dikala melihat pondok yang ia tempati setiap pagi ibarat melayang di udara. Ringkas dongeng kemudian Alif berkenalan dengan Raja alias Adnin Amas, Atang alias Kuswandani, Baso alias Ikhlas Budiman, Said Alias ​​Abdul Qodir, dan Dulmajid alias Monib. Kelima bocah yang menuntut ilmu di dunia pesantren Gontor ini setiap sakit mempunyai kebiasaan unik. Menjelang Adzan Maghrib berkumpul di bawah menara masjid sambil melihat ke awan.

Dengan membayangkan awan yang meraka menggoda impiannya. Seperti Alif legalisasi bila awan itu bentuknya mirip benua Amerika, yaitu sebuah negara yang ingin ia kunjungi kelak sehabis lulus nanti. Begitu juga dengan yang lain, menyerupai Arab Saudi, Mesir dan Benua Eropa. Melewati lika-liku hidup di dunia pesantren yang tidak terbayangkan selama ini, ke lima santri yang diceritakan bertemu di london. Inggris beberapa tahun sehabis lulus. Kemudian mereka bernostalgia dan saling menemukan harapan dan harapan mereka saat melihat awan di bawah menara masjid waktu itu.

Belajar di pesantren bagi Alif ternyata memberikan warna tersendiri. Ia yang dulunya beranggapan bahwa pesantren dunia adalah konservatif, kuno, 'kampungan', muncul anggapan itu salah besar. Di pesantren ternyata benar-benar menjunjung tinggi kedisiplinan yang tinggi, mencetak para santri yang bertanggung jawab dan berkomitmen. Di dunia pesantren mental para santri yang dibakar oleh para santri tidak simpel menyerah dan memiliki mental baja. Setiap hari, sebelum masuk dalam kelas, selalu menyanjungkan kata-kata asing “man jadda wa jadda” barang siapa yang bersungguh-sungguh berhasilah besarbesaran. Siapa yang mengira bila ALIF anak kampung sekarang berhasil meraih impiannya untuk bersekolah dan bekerja di Amerika Serikat? oleh lantaran itu, jangan takut untuk bermimpi setinggi-tinggi ..

Favorit Quotes

Orang terpelajar dan beradab tidak akan membisu di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kamu akan dapatkan pengganti dari kerabat dan mitra
Berlelah-lelah, manisnya hidup terasa sesudah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena membisu tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, bila tidak, kan keruh menggenang


Negaraku surgaku, bila datang waktunya, kita wajib pulang mengamalkan ilmu, memajukan bangsa kita 

Review




Trailer

Link


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel