Dalih Pembunuhan Massal John Roosa

Download Ebook Dalih Pembunuhan Massal John Roosa





Sinopsis Buku Dalih Pembunuhan Massal John Roosa


Buku dalih pembunuhan masal yakni salah satu goresan pena dari sekian banyak buku mengenai insiden gerakan 30 september. Peristiwa G-30-S hingga sekarang masih menjadi misteri. Kebenaran akan insiden terburuk di Indonesia ini masih samar-samar. Sekalipun telah banyak sumber yang mencoba menunjukkan kesaksian atas G-30-S.
Balik lagi ke detektif, peristiwa G-30-S mungkin hanya sanggup dipecahkan oleh detectif semacam Conan atau Sherlocks Holmes. Namun mustahil alasannya mereka hanya cerita  fiksi. Akan tetapi, cara-cara pendekatan detectif dalam memecahkan kasus sanggup digunakan dalam kasus G-30-S. Paling tidak untuk menemukan sedikt saja titik terang yang sanggup menceritakan suasana sesungguhnya di tahun 1965 tersebut.
Maka hadirlah buku ini bukan sebagai pembenaran melainkan sebagai petunjuk dari peristiwa berdarah G-30-S. Mengapa saya katakan petunjuk ? Pertama,  sejahrawan internasional ini memakai kepingan-kepingan bukti langka dan dicurigai sebagai pembawa kesaksian ihwal G-30-S. Kedua, hingga dengan cuilan yang terakhir (bab 7) penulis tidak tetapkan sebuah pernyataan, ibarat menujuk terdakwa dalang G-30-S atau tujuan sesungguhnya dari  G-30-S.  Dapat dikatakan John Roosa sengaja untuk membiarkan pembacanya untuk menarik kesimpulannya sendiri.
Buku ini juga hadir sebagai bentuk kritik atas kebohongan yang dibenarkan bertahun-tahun lamanya terkait G-30-S. Seperti tujuh jenderal yang dibunuh secara sadis (disilet-silet kemaluannya oleh Gerwani, kemudian dimutilasi), pencetus PKI mulai dari kader tertinggi hingga petani kecil di desa yakni pembunuh sadis, dan lain-lain. Kebohongan  mengakibatkan terjadinya diskirminasi, penindasan besar-besaran termasuk pembunuhan masal kepada pencetus dan keluarga yang (dianggap) PKI.
Isi buku dalih pembunuhan massal terdiri dari tiga bagian, yaitu : cuilan latar (dimulainya kecurigaan atau kejanggalan) pada cuilan I & 2, kemudian sekumpulan dokumen (dianggap sebagai petunjuk) guna menjelaskan kronologis pada cuilan 3-6, dan endingnya cuilan 7, ibarat halnya detective penulis merancangkan kembali “kisah sebenarnya” dalam bentuk narasi linier. Inilah cara sejahrawan mengungkap teka-teki masa lalu.
Dalam cuilan pertama, “kesemerawutan fakta” yakni cuilan yang berisikan kejanggalan-kejanggalan mencurigakan dalam awal mula gerakan ini. Seperti komposisi pasukan, pengumuman penting dalam radio, letak posisi Soekarno, dan suasana di Kostrad yang biasa saja (markas Soeharto).
Dalam cuilan kedua , “penjelasan ihwal G-30-S” merupakan pendekatan hipotesa mengenai untuk apa sesungguhnya G-30-S. Apakah mungkin G-30-S sebagai perjuangan perebutan kekuasaan PKI, ataukah G-30-S ini sebagai komplotan antara jenderal bau kencur angkatan darat dan PKI guna melindungi Soekarno, ataukah G-30-S digunakan sebagai alat para jJnderal senior AD juga Soeharto untuk menyingkirkan PKI serta mendongkel Soekarno.
Pada cuilan ketiga”dokumen Supardjo”, kepingan petunjuk pertama. Supardjo yakni orang kedua yang namanya disebutkan dalam siaran radio 1 Oktober 1965. Namun, anehnya Supardjo tidak paham apa sesungguhnya tujuan gerakan ini. Beliau gres bergabung dengan kelompok sehari sebelum pelaksanaan. Artinya ia tidak sempat mengikuti jalannya rapat gerakan. Mengingat tujuannya sama yaitu menyelamatkan Soekarno dari Dewan Jenderal, Supardjo percaya saja rencana mereka. Kemudian Supardjo yakni Perwira tertinggi diantara anggota G-30-S mengapa bukan ia yang memimpin mengingat jejak rekor hebatnya dikala memegang komando.
Pada cuilan keempat “Sjam dan Biro Chusus”, merupakan perwakilan PKI eksklusif dalam gerakan ini. Sjam yakni sosok akidah D.N. Aidit (ketua PKI), tapi dicurigai pula sebagai biro intelijen angkatan darat. Sjam-lah yang mengkoordinir jalannya gerakan      G-30-S kemudian diterjemahkan oleh Soeharto dan Angkatan Darat, bahwa semua relawan serta afiliasi PKI terlibat. Biro Chusus sendiri merupakan tim intelijen PKI yang juga berafiliasi secara diam-diam dengan Angkatan Darat. Anehnya banyak anggota bahkan hingga dewan pimpinan tidak mengetahui keberadaan BC.
Pada cuilan kelima “Aidit, PKI, dan G-30-S”, merupakan pemaparan apakah Aidit selaku pimpinan PKI memegang tugas penting. Ternyata di dalam cuilan ini Aidit digambarkan ibarat sosok pemimpin yang dikelabui oleh orang kepercayaannya, Sjam. Peran Aidit hanya hingga menyetujui alasannya ia “percaya” kematangan rencana Sjam.
Pada cuilan keenam “Soeharto, Angkatan Darat, dan Amerika Serikat. Dalam cuilan ini diceritakan terdapat kubu kontra-Soekarno yaitu angkatan Darat dengan Amerika dibelakangnya. Mereka disebut dengan nama dewan jenderal. Dewan jenderal tidak menyukai Soekarno yang dianggap dipengaruhi PKI (padahal tidak). Juga geram dengan kekerasan Soekarno untuk menasionalkan perekonomian negara (tidak ada investasi asing), disebut politik bebas aktif. Amerika Serikat yang sudah mengincar kekayaan alam Indonesia cemas bahwa mereka akan kehilangan negara berpotensi se Asia Tenggara ini. Maka mereka (dewan jenderal dengan Amerika) merancang suatu agresi diam-diam (entah apa) untuk mengatasi Soekarno dkk.
Pada cuilan ketujuh,”menjalin kisah baru”. Semua dokumen dari setiap cuilan dirangkai kembali sehingga menjadi sebuah kisah yang mendekati kronologis G-30-S. Kegagalan
G-30-S sanggup terjadi alasannya ketidakcakapan Sjam sebagai organisator, sanggup juga alasannya rencana gerakan yang tidak berjalan dengan lancar, ibarat terbunuhnya tiga jenderal dan lolosnya Yani (target penting), ketidaksamaan isu mengenai agresi dan tujuan gerakan ini khususnya oleh pelaku (gabungan wakil PKI dan wakil angkatan bersenjata pro Soekarno), hingga tugas Soeharto dan beberapa dewan jenderal yang sudah mengetahui bahkan ikut merencankan gerakan gagal ini sehingga sanggup digunakan sebagai jalan untuk mengambil kekuasaan penuh.
Sekali lagi buku ini yakni klarifikasi alternatif lain ihwal G-30-S. Namun pendekatan kisah dalam buku (seperti detektif) dengan memakai bukti-bukti langka dan teliti menjadikan buku ini beda dari unik.
Selamat membaca dan selamat menemukan pandangan



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel