Download Gratis Novel Berjuang Di Tanah Rantau

Hay guys, ktemu lagi dengan Admin lagi. Admin yang sering telat posting :v sekali lagi ane mohon maaf atas ketelatanya. Ya ibarat kalian tau sebentar lagi mau lebaran dan ngga nyangka bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar bagi yang menjalankanya. Berhubung ini masih bulan ampunan dan ane belum sempet membagikan novel genre islami jadi ane mau bagiin buat kalian ketika ini. Bagi yang mau silahkan request di kolom komentar atau PM admin. Bolehlah kalian tengok fans pagenya @kumpulpdf di search fb :)

Ok eksklusif saja novel islami yang mau ane share ialah novel karya mas Fuadi yang berjudul Berjuang di Tanah Rantau.Biarpun sudah usang terbit tapi novel ini tetap sangat recomended untuk dibaca sambil nunggu buka guys. Novel ini menceritakan usaha - usaha seseorang yang merantau yang terselip di dongeng ceritanya. Penulis juga mengajak untuk kita untuk merantau, bukan hanya merantau untuk bekerja tapi sekaligus merantau untuk mengejar pendidikan demi terciptanya cita - cita kita. Bagi yang masih merantau dan bagi kalian para anak rantau yang mungkin malas untuk kembali lagi ketika arus balik sangat cocok guys biar kalian semangat lagi :) Pokoknya akan ada banyak manfaat yang akan kalian sanggup mengingat isi novelnya ihwal perjuangan. Langsung saja download semoga postingan ini bermanfaat dan jangan lupa subscrib di kolom subscrib bawah untuk sanggup info postingan terbaru. Happy reading guys.

Deskripsi 

Judul : Berjuang di Tanah Rantau
Penulis : A. Fuadi .dkk
Penerbit : Bentang Pustaka
Penerbitan : Yogyakarta, 2013
Tebal : 186hlm

Sinopsis 

“Keajaiban Merantau” pengantar yang ditulis oleh A. Fuadi ini mengajak kita untuk merantau ibarat dalam syair – syair Imam Syafi’i. Dengan merantau kita sanggup memperkaya peradaban, meluaskan ilmu pengetahuan, membuat kita lebih bersyukur, mengasihi ilmu, memaknai kehidupan. Perantauan sejati ialah perantauan yang diiringi kepulangan kembali ke tempat asal untuk memperbaiki asalnya.
“Hadiah Terbaik” oleh Imam Maulana menceritakan dirinya yang ignin melanjutkan S-2  di Australia namun terhalang alasannya ialah surat TOEFL-nya terselip tidak terkirim kepadanya. Sehingga beliau tidak sanggup mendaftarkan dirinya ke Australia. Dia kecewa dan tidak sanggup menerimanya hingga menyalahkan Tuhan. Hingga suatu hari dibuka lamaran beasiswa ke Jerman, beliau disarankan oleh kawannya untuk mendaftarkan diri. Ternyata dia diterima, semua ini sudah menyerupai skenario Tuhan yang melancarkan semua proses ke Jerman. Hadiah terbaik dari Tuhan memberi Jerman bukan Australia. Saat di Jerman ia dihadapi persoalan belum menemukannya senyawa dari penelitiannya yang sanggup memulangkannya kembali ke Indonesia. Menyerah sudah, keajaiban datang dikala dia melihat penelitiannya dua bulan kemudian ternyata menghasilkan senyawa gres. Hal tersebut menciptakan semangat kembali dan sanggup meneruskan beasiswanya. Di tahun berikutnya dia menemukan senyawa yang luar biasa berbentuk keuntungan – keuntungan dan dipresentasikan di beberapa negara. Dia mengalami kesuksesan dan diminta untuk kiprah di Australia sebagai profesor.
“Mengikhlaskan Cita – Cita Untuk Orang Tercinta” oleh Elok Holiman menceritakan dirinya yang mendengar percakapan dua perempuan TKI di Hong Kong. Dua TKI tersebut bercerita perihal kehidupannya yang mengikhlaskan cita – citanya dan menjadi TKI untuk membiayai keluarga dan adik – adiknya sehingga sanggup perguruan tinggi. Dia teringat usaha ayahnya yang ingin ke luar negeri tetapi tidak terwujud hingga wafat. Justru dia, anak dari sang ayah tersebut sanggup pergi ke luar negeri. Dia menulis dongeng ini untuk mengatakan pada dua perempuan TKI tersebut bahwa ia mengamini do’a wanita TKI semoga terwujud.
“Perempuan yang Menyeret  BMW di Victoria Park” oleh Sri Lestari yang menceritakan seorang temannya. Wanita yang hanya lulusan Sekolah Dasar sanggup mendedikasikan hidupnya untuk menuangkan talenta pada majalah yang dikelolanya. Dia juga seorang Buruh Migran Indonesia (BMI). Di sela – sela pekerjaannya, ia meluangkan waktu menuliskan idenya untuk majalah tersebut sehingga sukses. Hal tersebut mengajarkan bahwa kesuksesan dinilai dari seberapa berarti proses memberikan imbas positif bagi seseorang. Tidak perlu menjadi dokter bahkan presiden untuk menjadi hebat. Gali kemampuan yang menciptakan kita menjadi seseorang yang hebat.
“Berjuang di Ibu Kota Terdingin di Dunia” oleh Rinto Priambodo yang menceritakan dirinya  yang ingin ditugaskan ke luar negeri oleh perusahaannya. Akhirnya terwujud, ia ditugaskan ke Mongolia tepatnya Ulan Bator kota terdingin di dunia. Persiapan membawa perlengkapan ekspresi mayoritas dingin ia pinjam pada sobat dan kerabat. Setiba di Ulan Bator beliau sangat kedinginan. Pekerjaannya yang lakukan selama lima hari diperpanjang menjadi tujuh hari alasannya ialah uji coba yang jauh dari cita-cita. Semangat ia dan rekannya kumpulkan untuk menuntaskan pekerjaan jadinya membuahkan hasil uji coba yang berhasil. Perjalanan pulang yang melelahkan menciptakan dirinya merasa bersyukur atas negerinya yang berada di tempat tropis. Masyarakat tidak harus repot dengan perlengkapan verbal secara umum dikuasai hirau taacuh yang mahal.
“Pesona Kerudung Hong Kong” oleh Anna Ilham menceritakan dirinya sebagai Buruh Migran Indonesia di Hong Kong. Berbagai pengalaman hidup ia dapatkan. Awal bekerja ia dilarang beribadah, walaupun bekerjsama sang majikan baik sekali. Dengan berjalannya waktu dia tergugah untuk berhijab walau secara diam – diam. Sebenarnya ia tidak begitu berpengaruh imannya saat di Tanah Air, namun di Hong Kong ia mendapatkan cahaya untuk memperbaiki ibadah dan berkerudung. Dengan ragu – ragu beliau memberitahu sang majikan bahwa tekad berkerudung sudah lingkaran alhasil sang majikan memperbolehkan dirinya berkerudung. Kekokohan imannya beliau tularkan pada keluarganya di Tanah Air.
“Dream Big Dreams” oleh Tessa Filzana Sari menceritakan dirinya yang bermimpi sekolah di luar negeri. Saat beliau mengikuti tes wawancara untuk beasiswa ke luar negeri, ia sempat nge-blank. Betapa bersyukur saat pengumuman bahwa dia lolos ke Amerika. Sampai di AS, beliau mendapatkan aneka macam tantangan mulai dari kuliah yang baru, keadaan, isu terkini, lingkungan yang berbeda. Di tempat rantau beliau mulai bias memasak, hidup mampu bangun diatas kaki sendiri, memperkenalkan budaya Tanah Air pada masyarakat AS dan ia merasakan Idul Fitri dengan mitra – kawannya disana. Semua pengalaman itu membekas dan tak terlupakan. Sebuah quotes yang sangat menggugah pembaca “Mimpi tanpa sasaran, hanya akan berakhir di angan – angan. Niat dan usaha akan menyetir arah mimpi tersebut”
“Melangkah Hingga Lelah” oleh Tussie Ayu Riekasapti menceritakan dirinya dan suaminya yang menunggu pengumuman beasiswa ke Inggris. Hal tersebut terwujud, suaminya melanjutkan S-2 di Inggris dan dia bersama anaknya juga ikut tinggal bersama. Kehidupan di Inggris menguras semangatnya mulai dari susah memasak, mengurus anak, hingga jarak swalayan yang jauh. Namun semua itu terbayar dikala mereka menyempatkan untuk berwisata mulai dari menonton pertandingan Liverpool dan Bayer Leverkusen, menjelajahi masa The Beattles, ke Desa Anwick sekolah Harry Potter yaitu Hogwarts, ditutup dengan tempat berseminya cinta Pangeran William dan Kate Middleton.
“Kembang Kehidupan dari Umi” Oleh Ummu Marzudhy menceritakan dirinya yang kecewa alasannya ialah tidak bias melanjutkan sekolah tamat tak bisa. Dia menetapkan untuk menjadi BMI di Hong Kong. Saat ia di Hong Kong ia bekerja dengan majikan yang kurang menyenangkan, namun ia tetap bersabar dan tegar. Keringatnya membuahkan hasil berupa rumah di kampungnya dan menyekolahkan tinggi adiknya. Hingga suatu hari ia dipanggil pulang oleh sang ibu untuk menikah. Seusai menikah dia kembali ke Hong Kong dan melanjutkan pekerjaannya. Disamping itu beliau juga tetap mengejar cita – cita, beliau mengikuti sekolah kesetaraan paket C atau setingkat SMA. Tak hanya itu ia juga menekuni taekwondo dan ingin menambah medali dari tiga medali yang telah diraihnya
“Berbakti, Harga Mati” Oleh Awiek Libra menceritakan kisah dirinya yang kecewa karenaakan mempunyai adik kelima dengan keadaan ekonomi minim keluarganya. Dia menetapkan menjadi BMI di Hong Kong sebagai pelampiasan kekecewaannya. Di Hong Kong dia sangat sedih dengan kesulitan berbahasa dan sang majikan yang kejam. Saat beliau tetapkan untuk pulang ternyata sang ibu telah wafat yang membuatnya sangat menyesal dan merasa bersalah. Akhirnya ia sadar dan meminta maaf pada ayahnya terutama pada kelima adiknya. Dia memutuskan kembali ke Hong Kong ingin membiayai keluarnya dengan tulus.
“Biskuit Italia” Oleh Isyana Fadila menceritakan dirinya dengan mimpi masa kecilnya. Sebelumnya beliau bekerja di perusahaan biscuit yang mapan dan dipercaya berkontribusi di salah satu merk biskuti untuk memperluas pasar. Dia mendapat emai bahwa dia sanggup beasiswa S-2 ke Italia. Perjalanan mimpi masa kecilnya masih panjang dan akan dipertanggung jawabkan dengan ucapan Bismillah.
“Gyakuten Manrui Home Run” Oleh Izmi Aufaa menceritakan dirinya yang ingin kuliah di universitas populer di Jepang, namun diremehkan oleh senseinya (guru). Ternyata tidak direstuinya tersebut beliau benar tiga kali gagal tes. Dia mendapat semangat dari kisah perang Uhud bahwa insan harus berusaha dengan sungguh – sungguh sehingga Tuhan akan merestuinya. Pada tes terakhir yang ditaruhkan untuk universitas terbaik senseinya memperlihatkan semangat dan memperingatkan bahwa ini taruhan besar, alasannya ialah kalau gagal maka dia tak mendapat universitas. Saat pengumuman ternyata beliau lolos dan eksklusif bersyukur serta mengucapkan terima kasih kepada senseinya dikarenakan telah menyemangatinya. Tuhan memang Maha Adil.
“Asa yang Terpatri” Oleh Emma Vey menceritakan dirinya yang menjadi BMI di Hong Kong yang bekerja pada majikan yang baik, namun neneknya tak menyukainya alasannya ialah dia tak bisa berbahasa bahasa di sana. Hati sang nenek luluh dikala dia belari mati – matian menyelamatkan sang nenek semoga selamat dari topan. Dia berusaha les bahasa dan berguru masakan khas di sana. Dengan kesabaran dan kegigihannya sanggup meluluhkan dan akrab dengan nenek. Suatu kebahagiaan saat dia mengikuti lomba memasak dan mendapat juara pertama. Kebahagiaan itu beliau curahkan pada keluarga majikannya yang sudah menyerupai keluarga sendiri.

Quotes Favorit

Mimpi tanpa target, hanya akan berakhir di angan – angan. Niat dan usaha akan menyetir arah mimpi tersebut

Mengembara sampai kakimu letih untuk melangkah dan menjelajah hingga dompetmu terlalu tipis untuk mengeluarkan uang. Karena dalam perjalanan, kita akan menemukan keindahan Tuhan. Karena dalam perjalanan, kita akan mengasihi kampung halamanmu lebih dari sebelumnya. 

Link

PERHATIAN !
JIKA KALIAN MEMPUNYAI HOBBY MEMASAK TAPI BINGUNG DENGAN RESEPNYA KALIAN BISA KUNJUNGI WEBSITE DI BAWAH INI .
http://www.resepbunda.online/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel