Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin – Tere Liye

Download Ebook Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin – Tere Liye


Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, daerah berteduh, sekolah, dan akad masa depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan pola tanpa mengharap kebijaksanaan sekali pun. Dan lihatlah, saya membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar, tak layak saya menyayangi malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan semenjak rambutku masih dikepang dua.
Sekarang, saat saya tahu ia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah… Biarlah saya luruh ke bumi menyerupai sehelai daun… daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
Quote Buku:

“Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”

“Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.”

“Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal semoga hatinya bahagia menimbun mimpi. Sehingga suatu saat ia tidak tahu lagi mana simpul yang aktual dan mana simpul yang dusta.”

“Benci? Entahlah. Tak mungkin membenci tapi masih rajin bertanya. Atau memang ada benci jenis baru?”

“Cinta tak harus memiliki. Tak ada yang tepat dalam kehidupan ini. Dia memang sangat sempurna. Tabiatnya, kebaikannya, semuanya. Tetapi ia tidak sempurna. Hanya cinta yang sempurna.”


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel