Bhineka Oktober 2015

Download Ebook  Bhineka Oktober 2015


Sinopsis


Yang terakhir mencuat yaitu penolakan terhadap "komunisme baru" dan kelompok LGBT sebagai bahaya yang "disusupkan pihak gila untuk menaghancurkan Indonesia". Beberapa pejabat tinggi di pemerintahan dan militer memakai istilah "proxy war" sebagai bentuk bahaya gres bagi keutuhan serta moralitas bangsa dan negara Indonesia.
Di tengah suasana polarisasi yang makin meruncing dalam kancah kudeta politik, Majalah Bhinneka muncul untuk mengusung kembali tema keanekaragaman, tradisi, budaya, agama dan penghormatan hak asasi di Indonesia. Diterbitkan oleh Yayasan Bhinneka Nusantara, majalah itu disebar secara cuma-cuma.
Gagasan menerbitkan majalah yang dibagikan secara gratis itu ternyata muncul di London. Begitu kisah Soe Tjen Marching kepada Deutsche Welle (DW).
"Di London aku selalu melihat koran gratis yang dibagikan tiap pagi, acak-acakan di kursi-kursi kereta bawah tanah. Koran ini dibaca dan dibaca lagi oleh setiap pemakai kereta," kata aktivis, penulis dan peneliti itu.
Sehari, ada sekitar 2 juta orang memakai kereta api bawah tanah. Berarti pembaca satu koran itu dapat ratusan, atau paling tidak puluhan. Sebuah daur ulang yang luar biasa dan penyebaran informasi yang sangat efisien juga.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel