Soccer Love Ida Farida

Soccer Love Ida Farida

 Cadie mengucap gemas mendapati lokerbya penuh coretan pilox Soccer Love  Ida Farida Soccer Love  Ida Farida
Ida Farida - Soccer Love
Be Strong, Cadie! "Dasar kurang kerjaan!" Cadie mengucap gemas mendapati lokerbya penuh coretan pilox. Bermacam-macam bunyinya. Ada yang berseru senang, 'Poor Cadie, ha.. ha.. ha..!!!'. Ada juga yang berseru sedih, 'Malangnya! Hiks.. hiks.. hiks..', sok murung tepatnya. "Kenapa? Hari pertama masuk sekolah udah langsung sanggup sambutan?" Tiba-datang saja sebuah suara terdengar dari kejauhan. Tanpa memalingkan wajahnya pun, Cadie sudah sanggup menebak bunyi siapa itu. Siapa lagi jikalau bukan Lily. Musuh besarnya sejak beberapa tahun terakhir. Seseorang yang pastinya tertawa senang melihat kehancurannya. "Apa kabar, Ca? Hissashiburi desu ne (lama ya, nggak ketemu)?" kata Nena, satu dari dua sahabat setia Lily yang selalu mengikuti kemana pun Lily pergi. Dia sempat jadi temen les Cadie di Japan Foundation setahun yang lalu. Nena berhenti les karena yaitu terlalu sibuk ngurusin asmanya. "Minggir!" Cadie menutup loker dan berniat pergi ke kelasnya. "Hei, apa Cadie yang cendekia jadi kurang pandai sehabis terlalu lama mendekam di dalam rumah? Sampai-sampai kata untuk menyapa pun lupa." Cadie hanya diam. "Eh, Ca, apa elo..." "Minggir aku bilang! Aku nggak punya urusan sama kalian!" "Oh ya? Tapi sayangnya kita mau tuh cari urusan sama elo," tambah Sheila, sahabat Lily yang satunya lagi, yang punya postur tubuh mirip pohon kelapa, jangkung dan kurusnya minta ampun. Pokoknya, kurus-sekurusnya manusia deh. Oh ya, ada pemanis. Dia juga rada item. Berkulit coklat tepatnya. Meski memang ia juga nggak kalah anggun dari Lily dan Nena. Ya iyalah.. merrka bertiga anak Cheers. Dan memang ibarat itulah biasanya gambaran anak populer yang ikut Cheerleader, elok. Well, tapi secantik-cantiknya Lily and the gank, tetap saja yang lebih anggun di mata cowok-perjaka yaitu Canadian Kautsar. Lepas dari arogansi dan sifat dinginnya, cewek yang satu ini punya nilai lebih yang bahkan tiga Lily dan sahabat-temannya pun tidak mampu menyamai. Dia pandai. Asli pandai. Dia yaitu juara umum berturut-turut dari kelas satu hingga kelas dua, peserta tetap beasiswa Guardian berkat prestasinya sejak SD, hebat main piano, menguasai tiga bahasa : Jepang, Inggris, dan Korea. Berarti empat kalo ditambah sama bahasa Indonesia. "Ca, kamu tau nggak kalo selama hampir dua ahad ini kita.."

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel