Pembunuh Di Balik Kabut – Agatha Christie
Pembunuh di balik kabut – Agatha Christie


Angin bertiup dari laut. Perlahan -lahan kabut mulai menipis… menipis…
Dibawah sana terlihat sesosok badan terkapar tak berdaya… Laki-laki itu berusia empat puluhan, masih bernafas, meskipun pingsan.
Bobby memandangnya. Rambut cokelat yang ikal, hidung yang besar, dagu yang kukuh, sederet gigi yang putih higienis terlihat dari celah bibirnya yang sedikit terbuka, dan ... sepasang kaki yang bertekuk aneh.
Tiba - datang orang itu membuka matanya, dan mengucapkan sebuah kalimat. "Mengapa mereka tidak memanggil Evans?" Tubuhnya bergetar, kelopak matanya menutup, dan dagunya turun... Laki - laki itu mati.
Dibawah sana terlihat sesosok badan terkapar tak berdaya… Laki-laki itu berusia empat puluhan, masih bernafas, meskipun pingsan.
Bobby memandangnya. Rambut cokelat yang ikal, hidung yang besar, dagu yang kukuh, sederet gigi yang putih higienis terlihat dari celah bibirnya yang sedikit terbuka, dan ... sepasang kaki yang bertekuk aneh.
Tiba - datang orang itu membuka matanya, dan mengucapkan sebuah kalimat. "Mengapa mereka tidak memanggil Evans?" Tubuhnya bergetar, kelopak matanya menutup, dan dagunya turun... Laki - laki itu mati.
