Novel Badai-Badai Puber
Novel Badai-angin kencang puber


Ada suatu yang berat yang memusingkan kepalaku semenjak bulan Januari. Tetap tidak mampu kukatakan pada seseorang pun. Bahkan tidak dapat kukatakan kepada sahabat-sahabatku yang terdekat. Apalagi kepada kedua orang tuaku.
Namun alasannya adalah soal ini kupendam terus, saya serasa terkurung dalam suatu kebencian dengan rahasia. Tetapi bagaimana! Aku pun harus merahasiakannya. Dan sebagai akibat merahasiakan soal inilah makanya tidak mengherankan banyak sobat-Âtemanku mengatakan saya semakin kurus. Ini memang benar.
Aku memang semakin kurus dan itu tampak jikalau orang memandangku dan samping. Dan alangkah mengerikan lagi, jikalau dihari-hari yang akan datang ini saya menjadi semakin kurus lagi.. Memang, hampir saja saya membuka rahasia ini kepada Reni. Tetapi, dikala kusebut nama Toni dan Reni tidak melakukan reaksi apa-apa saya beranggapan Reni tidak mengetahui persoalannya
Namun alasannya adalah soal ini kupendam terus, saya serasa terkurung dalam suatu kebencian dengan rahasia. Tetapi bagaimana! Aku pun harus merahasiakannya. Dan sebagai akibat merahasiakan soal inilah makanya tidak mengherankan banyak sobat-Âtemanku mengatakan saya semakin kurus. Ini memang benar.
Aku memang semakin kurus dan itu tampak jikalau orang memandangku dan samping. Dan alangkah mengerikan lagi, jikalau dihari-hari yang akan datang ini saya menjadi semakin kurus lagi.. Memang, hampir saja saya membuka rahasia ini kepada Reni. Tetapi, dikala kusebut nama Toni dan Reni tidak melakukan reaksi apa-apa saya beranggapan Reni tidak mengetahui persoalannya
